Selasa, 19 Jun 2012

Soff: sunnah yang diingati namun gagal diikuti.


Saff yang lurus. Ini juga sunnah nabi yang tak mampu dipelihara kebanyakan ummat akhir zaman. Lihat sahaja disekeliling kita.

Saff yang tidak lurus pernah menyebabkan masalah kepada pemimpin Islam, Umar AlKhattab dalam satu peperangan. Selepas menyedari ada beberapa sunnah yang tidak diamalkan ketika itu dan memperbaikinya, barulah Allah memberi kemenangan kepada Islam ketika itu.

:~Ciri - Ciri Suami Yang Beriman~~Renung-renungkan~~::


:KASIH manusia sering bermusim,
::sayang manusia tiada abadi.
::Kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janji-Nya pasti.

ITULAH sedikit dari bait-bait lagu Raihan. Lantaran kasih manusia yang sering bermusim dan sayangnya yang tidak kekal lama, kita perlu sentiasa berwaspada terutamanya dalam memilih pasangan. Andainya sedikit daripada cinta itu hendak diberi pada seseorang yang boleh digelar suami, secara ringkas pilihlah seorang lelaki yang…

::Kuat agamanya
Biar sibuk sekalipun, solat fardu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yang taat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.

::Baik akhlaknya
Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara. Mudah di bawa berbincang. Tidak terlalu berahsia.

::Tegas mempertahankan maruah
Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam? Adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan?

::Amanah
Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.

::Pemurah tetapi tidak boros
Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.

::Tidak liar matanya
Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.

::Terbatas pergaulan
Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.

::Rakan pergaulannya
Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.

::Bertanggungjawab
Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.

::Tenang wajah
Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.

::~Berbahagialah kamu jika diintai calon yang demikian sifatnya~::

Sejarah April FOOL


SEJARAH APRIL FOOL

Tiap tanggal 1 April, ada saja orangterutama anak-anak mudayang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai April Mop. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What? (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)

SEJARAH APRIL MOP


Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The Aprils Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Quran tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Quran. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Quran. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.



Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan! demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.

Tanda-tanda Kematian Untuk Orang Islam

Adapun tanda-tanda kematian mengikut ulamak adalah benar dan ujud cuma amalan dan ketakwaan kita sahaja yang akan dapat membezakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulallah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hinggalah akhirnya hayat Baginda. Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehinggakan beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali cuma ketika sampai bahagian tubuh dan kepala sahaja beliau telah memanggil abangnya iaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk engkafankan bahagian mukanya. 

Adapun riwayat -riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersedia dalam perjalanan menghadap Allah SWT. Walaubagaimanapun semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam sahaja manakala orang-orang kafir iaitu orang yang menyekutukan Allah nyawa mereka ini akan terus di rentap tanpa sebarang peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT. 

Adapun tanda-tanda ini terbahagi kepada beberapa keadaan : 

Tanda 100 hari sebelum hari mati. 

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disedari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Walaubagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma samada mereka sedar atau tidak sahaja. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka sedar dan berdetik di hati bahawa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sedar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesedaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian , tanda ini akan lenyap begitu sahaja tanpa sebarang munafaat. Bagi yang sedar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memunafaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati. 

Tanda 40 hari sebelum hari mati 

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikatmaut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikatmaut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikatmaut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya. 

Tanda 7 hari 

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan. 

Tanda 3 hari 

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan. 

Tanda 1 hari 

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya. 

Tanda akhir 

Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula. 

PENUTUP 

Sesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah SWT semuga kita adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi kesedaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan samada dari Allah SWT mahupun dari manusia sendiri dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita. Walaubagaimanapun sesuai dengan sifat Allah SWT yang maha berkuasa lagi pemurah lagi maha mengasihani maka diriwatkan bahawa tarikh mati seseorang manusia itu masih boleh diubah dengan amalan doa iaitu samada doa dari kita sendiri ataupun doa dari orang lain. Namun ianya adalah ketentuan Allah SWT semata-mata. 

Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semuga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT serta kelapangan masa dan kesihatan tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita untuk mencari keredhaan Allah SWT samada di dunia mahupun akhirat. 

Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah SWT dan apa yang salah dan silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri. 

WALLAHUA..LAM

PETUA KHUSYUK


Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud "Berapa banyak orang yang mendirikan solat, tetapi yang di perolehi hanya penat dan letih, kerana mereka itu lalai dalam sembahyangnya." Nabi s.a.w bersabda lagi yang bermaksud : "Tidak ada habuan bagi seseorang hamba dalam sembahyangnya kecuali sekadar mana yang ia ingat." Hadis lain dari Rasulullah s.a.w. "Aku selalu mengingati mati dalam sembahyang". serta "Apabila kamu sembahyang anggaplah sembahyang ini sembahyang perpisahan". Yang dikatakan khusyuk itu ialah hati sentiasa hidup, untuk mengekalkan sembahyang yang khusyuk, amalan berikut perlulah diamalkan dan diperhatikan oleh setiap orang yang mengerjakan sembahyang:

1. Menjaga makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan lain-lain supaya datang dari punca yang halal tanpa syubhah.

2. Agar pemikiran tidak liar, sebelum solat lintaskan kematian seakan-akan amat hampir dengan kita serta solat tersebut merupakan solat terakhir dan perlulah dijadikan yang terbaik.

3. Mendirikan sembahyang di awal waktu atau pertengahan waktu supaya tidak gopoh apakala masa hampir luput.

4. Membaca dengan baik (Khusnul Qori'ah), berusaha untuk memahami, mengerti bacaan dalam solat termasuk ayat Al-Quran yang dibacakan itu terutama sekali Al Fatihah, gerakan dan maknanya (Tafakhum). Ini kerana bacaan-bacaan dalam solat mengandungi banyak makna yang halus yang patut dimengertikan oleh orang yang melaksanakannya.

5. Rukun-rukun solat dilakukan secara tertib. Berusaha konsentrasi (Khudunul Kolbih), menyedari bahawa Allah memperhatikan sembahyang itu.

6. Rasa Malu (Haya') perasaan malu terhadap Allah s.w.t., rasa takut (Khauf) kepada kekuasaan Allah.

7. Berharap serta yakin (Optimis) Allah menerima solat dan amal kita.

8. Hati diajak hadir/ikut, kehadiran hati dalam solat iaitu mengosongkan hati dari segala urusan yang boleh mengganggu dan yang tidak berkaitan dengan solat.

9. Membesarkan Allah dalam solat, merasakan kehebatan Allah dalam solat.

10. Menggunakan sejadah yang tidak terlalu banyak gambar yang akan menghayalkan pemikiran.

11. Mendirikan sembahyang secara berjemaah.

12. Mengambil wuduk dengan sempurna.

13. Mengurangkan pergerakan anggota-anggota seperti tangan, kaki dan juga Mata ditumpukan kepada tempat sujud dan ketika tasahut melihat anak jari.

14. Azan dan iqamat terlebih dahulu walaupun mendirikan sembahyang bersendirian ataupun sekurang-kurangnya iqamat sahaja.

15. Ditegah bersembahyang dengan pakaian yang ada gambar, berwarna warni, bertulis, lukisan dan lain-lain kerana ia juga membuat orang lain hilang kekhusyukan ketika berjemaah.

Walau apapun syarat khusyu’ yang paling utama ialah kemantapan iman dalam diri terhadap Allah SWT. Oleh sebab itu, berusahalah untuk mengenali Allah dan memperteguhkan keimanan kepadaNya. Sebenarnya, khusyuk di dalam sembahyang bermula dari khusyuk di luar sembahyang. Kalau di luar sembahyang hati tidak khusyuk dengan Allah, memang payah untuk khusyuk di dalam sembahyang. Imam Al-Ghazali menyatakan bahawa orang yang tidak khusyuk solatnya adalah dikira sia-sia belaka, kerana tujuan solat itu selain untuk mengingati Allah SWT, ia juga berfungsi sebagai alat pencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Apabila lalai ketika menunaikan solat bererti orang tersebut tidak akan berasa gerun ketika melakukan perkara keji dan mungkar. Menurutnya lagi bahawa solat itu merupakan "munajat" (berdialog dan berbisik) seorang hamba terhadap Tuhannya. Sayidina Ali k.w. boleh khusyuk dalam sembahyangnya hingga waktu orang mencabut panah di betisnya, dia tidak terasa apa-apa. Sayidina Umar Al Khattab pernah berkata, "Khusyuk itu bukan tundukkan kepala, tapi khusyuk itu dalam hati."

Kesimpulannya orang-orang yang takut kepada penciptanya dan menyedari ia hanyalah hamba akan patuh apasaja yang diperintahkan dan disampaikan oleh rasul serta akan khusyuk mendapat nikmat solat seperti firman Allah yang bermaksud:


"Jadikanlah Sabar dan Solat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yakni) orang-orang yang meyakini, bahawa mereka akan menemui Tuhannya dan bahawa mereka akan kembali kepadaNya" [Surah Al-Baqarah : ayat 45-46].

Hukum Mengandung Anak luar nikah


Bila dapat Tahu anak pregnant luar nikah, cepat-cepat dikahwinkan. Perkahwinan seumpama ini memang tersangat biasa kerana keluarga biasanya memilih jalan ini untuk menutup malu.

Berdasarkan kenyataan ini, nikah itu TIDAK SAH, maka pasangan itu kelak hidup dalam zina sampai bila-bila... ..nahuzubillah

Persoalan ini telah diajukan kepada seorang Imam, di mana banyak persoalan lain timbul dari persoalan pokok tersebut. Saya kongsikan bersama anda di sini kerana ianya amat penting:

Soalan 1 : Apakah langkah yang sewajarnya sekiranya seorang gadis belum berkahwin didapati hamil anak luar nikah?
Jawapan 1 : Gadis itu tidak boleh berkahwin sehingga bayi itu dilahirkan.

Soalan 2 : Sekiranya lelaki yang bertanggungjawab itu bersedia mengahwini gadis itu, bolehkah mereka bernikah?
Jawapan 2 : Tidak. Mereka tidak boleh bernikah sehingga bayi itu dilahirkan.

Soalan 3 : Adakah pernikahan itu sah sekiranya mereka berkawin?
Jawapan 3 : Tidak. Pernikahan itu TIDAK SAH. Seorang lelaki tidak boleh mengahwini seorang wanita hamil, walaupun lelaki itu merupakana ayah kepada bayi yang dikandung itu.

Soalan 4 : Sekiranya mereka bernikah, apakah tindakan mereka untuk memperbetulkan keadaan?
Jawapan 4 : Mereka mesti berpisah.. Perempuan itu mestilah menunggu sehingga melahirkan, atau sehingga sah dia tidak mengandung, barulah mereka boleh bernikah sekali lagi, secara sah.

Soalan 5 : Bagaimana sekiranya keadaan itu tidak diperbetulkan?
Jawapan 5 : Maka mereka akan hidup di dalam zina kerana pernikahan itu tidak sah.

Soalan 6 : Apakah hak seorang anak luar nikah?
Jawapan 6 : Kebanyakan pendapat mengatakan bahawa anak itu TIADA HAK untuk menuntut apa-apa daripada ayahnya.

Soalan 7 : Sekiranya hukum mengatakan lelaki itu bukan ayah kepada anak tersebut, adakah itu bermakna dia bukan mahram kepada anak perempuannya sendiri?
Jawapan 7 : Ya.. Dia tidak boleh menjadi mahram.

Soalan 8 : Sekiranya seorang lelaki Muslim Dan seorang wanita Muslim (atau bukan Muslim) ingin bernikah setelah bersekedudukan, apakah tindakan yang sewajarnya?
Jawapan 8 : Mereka mesti tinggal berasingan segera Dan menunggu sehingga perempuan itu haid satu kali sebelum mereka boleh bernikah..

Soalan 9 : Sekiranya saya kenal/tahu seseorang di dalam keadaan ini, apakah saya perlu memberitahu kepadanya, atau lebih baik menjaga tepi kain sendiri?
Jawapan 9 : Anda wajib memberitahu, kerana itu sebahagian tanggungjawab anda sebagai saudaranya. Mereka harus diberi peluang untuk memperbetulkan keadaan mereka, kalau tidak semua keturunan yang lahir dari pernikahan tidak sah itu adalah anak-anak yang tidak sah taraf.

Kesimpulannya: Ibubapa, saudaramara, org2 kampung, tok2 imam, tok2 kadi Dan saksi-saksi yang tahu akan keadaan tersebut tetapi mendiamkan, membiarkan atau membenarkan pernikahan tersebut diteruskan maka mereka juga tidak terlepas daripada menanggung azab Dan seksaan samada didunia atau pun diakhirat... .

MURTAD


Surah An-Nahl [16.106] Sesiapa yang kufur kepada Allah sesudah ia beriman (maka baginya kemurkaan dan azab dari Allah), kecuali orang yang dipaksa (melakukan kufur) sedang hatinya tenang tenteram dengan iman; akan tetapi sesiapa yang terbuka hatinya menerima kufur maka atas mereka tertimpa kemurkaan dari Allah, dan mereka pula beroleh azab yang besar.

Murtad adalah satu isu yang cukup sensitive bagi umat islam,namun adakah persoalannya disini ialah adakah mereka betul-betul sudah mengenali MURTAD.Artikel ringkas saya kali ini akan menjelaskan:

Apa itu murtad
Apakah hukuman bagi murtad
Murtad dalam segi bahasa adalah ‘kembali dan berbalik’,manakala menurut istilah syarak ialah “orang yang keluar dari agama islam berbalik menjadi kafir” (kitab feqh syafiee jilid 2 oleh ustas H.Idris Ahmad S.H). Manakala dalam kitab feqh sunnah “riddah adalah kembalinya orang islam yang berakal dan dewasa ke kafiran dengan kehendaknya sendiri tanpa paksaan dari orang lain”(feqh sunnah dalam bab riddah m/s 159).

Kesimpulannya ialah “murtad adalah kembalinya orang islam yang berakal dan dewasa ke kafiran dengan kehendaknya sendiri”

Berkenaan dengan syarat berakal dan dewasa itu ia selari dengan hadis nabi “diangkat kewajipan daripada 3 golongan ,dari pada orang yg tidur hinggalh ia terjaga,daripada kanak2 hinggalah dia baligh dan daripada orang yang terencat akal sehinggalah dia berakal”(HR Imam Ahamad dan ashabusunnan).

Seterusnya perbincagan mengenai hukuman keatas mereka yang murtad.

Terdapat beberapa hadis yang saya jumpa ia berlainan lafas tapi maksudnya tetap sama. Hadith2 ini didatangkan dari beberapa orang sahabat utama seperti Saidina Uthman Affan ra, Saidina Ali kw, ‘Aisyah, Ibn Abbas, Ibn Mas’ud, Abu Musa as-Sya’ary, Muadz bin Jabal, Anas Bin Malik, Abu Hurairah radhiyallahuanhum ajma’in.

Antara hadis yang kuat dan popular berkenaan dengan hukuman Murtad ini ialah:

Dari Ibnu Abbas ra : Sesiapa yang menukar agamanya (Islam) maka hendaklah kamu membunuhnya” ( Riwayat Bukhari 2/280; Abu Daud (4351); Tirmizi 145 ; Nasaie, 7/104 dan Ahmad ,1/282)
Mafhumnya : …Inilah wahai Rasul seorang lelaki yang dahulunya Yahudi kemudian telah Islam dan kemudian telah kembali kafir (murtad) kepada agamanya yang buruk, Bersabda Nabi : Aku tidak akan duduk sehingga dibunuh, menurut hukuman Allah dan Rasulnya, Maka Muadz (mempersilakan Nabi utk duduk) berkata : Silakan duduk..Sabda Nabi : Aku tidak akan duduk sehinggalah ia dibunuh, hukuman Allah dan Rasulnya sebanyak 3 kali, maka diarahkannya untuk membunuh lelaki murtad tadi, lalu dibunuh…( Riwayat Bukhari bab hukuman murtad ( no 6923) ; Muslim ( no 4695) dan Abu Daud dalam kitab aqdhiyah dan Hudud(no. 4354); Riwayat An-Nasaie, Jld 7/104, dan lihat juga Tuhfatul Asyraf. Juga diriwayatkan oleh Imam Syafie Jld 2/280)
Dari Ikrimah ,Ia berkata: “Ali R.A pernah membawa beberapa orang yagn murtad,lalu semuanya dibakar.Maka setelah berita itu sampai ke Ibnu Abas ia berkata : “Kalau aku tidak akan membakarnya,kerana RasulALLAH pernah melarang iaitu bersabda : “janganlah kamu menyeksa seseorang seperti siksaan Allah”.Tetapi aku akan membunuhnya,kerana Rasul pernah bersabda “barangsiapa menukar agamanya (dari Islam ke agama lain) maka bunuhlah dia” .(HR Jamaah kecuali Muslim,dalam kitab Nailul Authar imam Syaukani)
Riwayat dari Muadz dan dianggap hasan oleh Hafiz Ibnu Hajar bahawa Nabi Muhamad SAW ketika mengutus Muadz ke Yaman beliau berpesan: “Setiap lelaki yang bertindak Murtad maka panggillah dia,bila ia menolak untuk kembali lagi kedalam Islam maka penggallah lehernya!begitulah pula setiap perempuan yang bertindak murtad maka panggillah dia,bila ia menolak untuk kembali ke dalam Islam maka penggallah lehernya”(Feqh Sunnah m/s 167 bab riddah)
Muadz Bin Jabal dan Abu Musa As-Sya’ari juga pernah melaksanakan hukuman bunuh di Yaman, terhadap seorang Yahudi yang Islam kemudian kafir kembali. Berkata Muadz setelah itu (Hukuman Allah Dan Rasulnya) - (Hadith riwayat Bukhari dan Muslim dan Ahmad; Sila lihat Nailul Authar bab hukuman tentang Murtad m/s 2695)
Diatas adalah beberapa hadis tentang Pelaku Murtad dihukum bunuh,namun terdapat beberapa persoalan atau perbezaan pandapat mengenai murtad yang macam mana yang layak dihukum bunuh.Saya mulakan dengan pendapat bahawa hanya murtad yang memberi kesan kepada tercetusnya memerangi Islam dan mengajak orang Islam kepada kekufuran adalah mereka yang layak dihukum bunuh Seperti Salman Rushdie.

Mereka yang berpandangan sedemikian membahagikan murtad ini kepada al-Khafifah (ringan) dan al-Ghalizah (berat)

Berkata Syeikhul Islam Ibn Taimiyah (Lihat As-Sorim al-Maslul hlm 368, Ibn Taimiyah) : “ Sesungguhnya Nabi SAW telah menerima taubat sekumpulan murtad manakala telah menjatuhkan hukuman bunuh kepada sekumpulan murtad yang lain. Ini kerana, selain murtad mereka juga membuat jenayah2 lain yang membawa mudharat kpd Islam dan Muslimin, spt:

i) Arahan Nabi membunuh Maqyas Bin Hibayah pd hari Fathul Makkah, kerana selain murtad ia telah memerangi muslim dan mencuri harta serta tidak bertaubat selepas berkemampuan berbuat demikian,
ii) Nabi juga memerintah membunuh sekumpulan ‘uraniyyin juga dengan sebab yang sama,
iii) begitu juga Nabi mengarahkan membunuh Ibn Khattal akibat murtad disertai dengan penghinaan, cacian dan memerangi muslim,
iv) dan Nabi mengarahkan membunuh Ibn Abi Sirh akibat murtad disertai celaan dan pembohongan terhdp muslim.”
Lalu Ibn Taimiyah membahagikan murtad kpd 2 jenis :

i) Murtad semata-mata maka boleh diterima taubatnya.
ii) Murtad yang bersamanya muharabah (memerangi) Allah dan RasulNya serta menyeru kefasadan atas muka bumi, taubatnya tidak diterima.(sila lihat beberapa komentar dari Ustaz Zaharudin)
Berdasarkan beberapa hadis dan kenyataan diatas benarlah Nabi pernah melaksanakan hukuman bunuh ini, dan seterusnya menolak dakwaan Nabi tidak pernah menjatuhkan hukuman bunuh terhadap si murtad. Menurut Dr Yusof al-Qaradhawi, kiranya benar sekalipun,(mengenai pendapat bahawa nabi tidak pernah membunuh perlaku murtad) ia adalah kerana murtad tidak terzohir di zaman baginda.Oleh itu sudah nyata dan terang bahawa pelaku murtad hukumannya adalah bunuh berdasarkan Quran dan Sunnah atas kefahaman salafusolleh.

Menurut Ibnu Taimiyah lagi bahawa, kumpulan Murtad yang tidak dibunuh adalah kerana mereka bertaubat dan tidak memerangi Islam ( iaitu sekali dua) !, lalu Taubat bagi si Murtad yang tidak memerangi Islam adalah diterima Nabi SAW.

Adakah hukuman terhadap perempuan sama seperti lelaki?.

Hukuman keatas perlaku murtad adalah sama,tidak kira lelaki atau perempuan [Jumhur (Saidina Abu Bakar as-siddiq, Imam Hasan al-basri, Imam Az-Zuhri, Imam Al-Awza’ie, Imam al-Laith, Imam Ishak Rahuwiyyah serta majority termasuk tiga mazhab kecuali Hanafi)].,dalilnya adalah:
Riwayat dari Muadz dan dianggap hasan oleh Hafiz bahawa Nabi Muhamad SAW ketika mengutus Muadz ke Yaman beliau berpesan: “Setiap lelaki yang bertindak Murtad maka panggillah dia,bila ia menolak untuk kembali lagi kedalam Islam maka penggallah lehernya!begitulah pula setiap perempuan yang bertindak murtad maka panggillah dia,bila ia menolak untuk kembali ke dalam Islam maka penggallah lehernya”(Feqh Sunnah m/s 167 bab riddah)
Namun menurut Pendapat Imam Hanafi bahawa wanita yang murtad tidak dibunuh tetapi hanya dipenjara dan diminta kembali kpd Islam.
Hujah Imam hanafi dapat disanggah berdasarkan riwayat bahawa Abu Bakar telah bertindak menganjurkan seorang wanita bernama Ummu Qurfah yang murtad untuk bertaubat dan kembali lagi ke dalam islam.Ummu Qufah menolak maka ia pun dibunuh.Mengikut keterangan yang dikeluarkan oleh Baihaqi dan daraquthni (lihat feqh sunnah m/s 167)

Keperluan menyuruh dan meminta si murtad bertaubat (istitab)

Namun Islam itu adalah agama yang toleransi dan kasih sayang,tidaklah pelaku murtad itu terus dibunuh setelah sabit kesalahannya,tapi Islam menganjurkan mereka-mereka ini bertaubat dan tanggungjawab pihak berwajib memberi nasihat dan penerangan kepada perlaku-perlaku ini.


Menurut sebahagian Ulama kesempatan yang diberikan kepada orang yang murtad utk menghilangkan keraguannya dan kembali ke dalam Islam adalah selama 3 hari.Akan tetapi sebahagian ulama lain ada yang tidak sependapat dengan pendapat tadi.Sebahagian ulama mengatakan bahawa orang yang murtad hanya diberi penjelasan dan pandagan secara berulang-berulang sehingga dapat diperkirakan dengan mantap,apakah ia tetap murtad atau kembali kepada Islam.Bila ia tetap murtad maka ia dijatuhi hukuman Bunuh.(sila lihat feqh sunnah m/s 169)

*. Pandangan Jumhur (Imam Malik, Imam Syafie, Imam Ahmad, dan dari salaf dan khalaf. : Hendaklah simurtad disuruh bertaubat.

- Ibnu Qusar al-Maliki menaqalkan bahwa para sahabat telah ijmak dalam hal ini


Pendapat ulama yang mengatakan bahawa 3 hari ialah kerana mereka bersandar kepada Qaulu Sahabi iaitu saidina Umar Al-khatab “Dan dari Muhammad Bin Abdullah bin Abdullah al-Qari dia berkata : “ ada seorang laki-laki dari tawanan Abu Musa,lalu Umar betanya kepada Abu Musa tentang (pendapat) orang banyak (sahabat lain),kemudian Abu Musa memberitahukannya.Kemudian Umar betanya lagi “ ada apa berita baru?Abu Musa menjawab “Ya ada iaitu berita seorang lelaki yang kufur setelah masuk islam,Umar betanya “Lalu apa yang kamu perbuat terhadap dia?Abu Musa menjawab “Kutarik dua kupukul lehernya,Umar berkata “mengapa engkau tidak tahan saha dia selama tiga hari dan kamu memberi makan setiap hari dengan sepotong roti,lalu kamu suruh dia supaya taubat,barangkali dia mahu taubat dan mahu menarik kemabali urusan Allah itu.Demi Allah sesungguhnya aku tidak akan hadir dan tidak rela,” kerana begitulah yang telah sampai kepadaku. (HR Syafie sila lihat Nailul Authar m/s 2696 juga sila lihat dalam feqh sunnah m/s 169)

Manakala bagi ulama yang berpegang pada pendapat kedua ialah mereka berpegang pada tindakan Muadz .Ketika Muadz datang ke Yaman dan bertemu dengan Abu Musa Al-Asyari.Disebelah Abu Musa ada seorang lelaki yang terikat.Muadz bertanya “ada apa ini?” Jawab Abu Musa “ lelaki ini asal yahudi lalu ia masuk Islam dan kembali kepada Agama Asalnya iaitu Yahudi. Lelaki yahudi tersebut telah dinasihati untuk bertaubat selama 20 malam atau hamper 20 malam sebelum Muadz datang. Kemudian Kata Muadz “aku tidak mahu duduk selagi ia tidak dibunuh”Bunuh itu adalah keputusan RasulALLAH!Muadz mengulangnya sebanyak 3 kali maka dibunuh lelaki tersebut. (sila lihat feqh sunnah m/s 170)

Ada beberapa pendapat lai antaranya:

. Pandangan Thowus, Imam Hasan al-Basri, Ibn al-Majishun al-maliki, Qadhi Abu Yusof al-Hanafi, serta mazhab Dzohiriyah. : Tidak perlu istitab. Bahkan sekiranya si murtad bertaubat, ianya hanya akan memberikan manfaat kepadanya di akhirat, manakala di dunia tetap akan dibunuh.
Pandangan ‘ato’ bin abi ribah (ulama’ besar tab’ien) : sekiranya ia lahir muslim kemudian murtad maka tidak perlu istitab, terus dijalankan hukuman bunuh. Kiranya ia lahir sebagai kafir kemudian muslim kemudian kafir, ketika itu perlu istitab. Demikian juga pandangan Hasan al-Basri.(rujukan internet)
Ulama’ ittifaq (sepakat) bahawa jenayah riddah akan gugur (hukumannya) sekiranya si Murtad bertaubat (bagi mereka yang tidak muharabah). Ini adalah kerana maksud istitab adalah mengembalikannya kpd Islam. (al-Mabsut As-Sarakahsi; Fathul Qadir Ibn Humam ;Bidayatul Mujtahid Ibn Rusd ; Al-Mughni al-muhtaj Khatib Syarbini; al-Mughni Ibn Quddamah)

Seterusnya Alamah Yusuf Al-Qaradhawi berkata : “Adalah mesti utk kita mengasingkan di antara riddah ghalizah dan riddah khafifah, juga perlu dibeza di antara murtad dengan menyeru orang lain (agar membenci Islam dll) dan murtad yang tanpa seruan” (Yusof al-Qaradhawi, Jarimatur Riddah,hlm 35) *Beliau *memberikan contoh riddah ghalizah seperti Salman Al-Rushdie iaitu si murtad yang membawa pemikiran bid’ah dan sesatnya dengan lisan dan tulisannya.


Bagaimana pula Murtad yang dipaksa?

Firman Allah Ta’ala mengenai golongan yang murtad secara dipaksa ataupun tidak sengaja : Ertinya : “ Sesungguhnya orang-orang yang mengikrarkan kekufuran setelah mereka beriman, akan mendapatkan murka Allah. Kecuali orang yang diperintah secara paksa untuk mengucapkan ikrar itu sementara hati mereka penuh dengan keimanan . Orang seperti itu akan selamat dari murka Allah. Akan tetapi orang-orang yang merasa lega hatinya dengan kekufuran itu, dan ikrar lisannya sesuai dengan apa yang ada dalam hati, maka mereka itu akan mendapat murka besar dari Allah. Dan di akhirat kelak, Dia akan menurunkan pada mereka siksa yang besar” ~ Ayat 106 , Surah an-Nahl


Al-Imam al-Hafiz Ibnu Katsir rh memberikan komentarnya mengenai ayat di atas dengan katanya : Adapun Firman Allah Ta’ala “ Sesungguhnya orang-orang yang mengikrarkan kekufuran setelah mereka beriman, akan mendapatkan murka Allah. Kecuali orang yang diperintah secara paksa untuk mengucapkan ikrar itu sementara hati mereka penuh dengan keimanan ) ~ Maka ayat ini sebenarnya merupakan PENGECUALIAN bagi sesiapa yang mengucapkan perkataan kufur secara TERPAKSA, demi menyenangkan hati kaum msuyrikin dengan perkataannya itu , disebabkan tidak tahan menanggung penyiksaan dan kesakitan sedangkan hatinya tetap teguh beriman dengan Allah dan 
Rasul-nya dengan sebenar .
Al-Imam al-‘Aufi meriwayatkan daripada Saidina Ibnu ‘Abbas r.a bahawa ayat ini memang diturunkan disebabkan kejadian yang menimpa Saidina ‘Ammar Bin Yasir r.a apabila beliau teruk sangat diazab oleh kaum musyrikin sehingga dia mengucapkan perkataan yang mengengkari status Baginda Nabi Muhammad s.a.w demi menyenangkan hati kaum itu . Selepas itu , beliau pun menemui Baginda Rasulullah s.a.w dengan memohon kemaafan yang tidak terhingga , lalu turunlah ayat di atas .

Oleh itu penulisan serba ringkas ini diharapkan kita dapat memahami serba sedikit tentang hukuman Murtad.anggaplah penulisan ini adalah satu titik tolak untuk ktia sama-sama mengkaji dan memperdalami ilmu pengetahuan kita tetang Murtad.Dan jika kita ada kemampuan atau bakat maka perluaskanlah dan perjelaskanlah mengenai Murtad ini dalam pelbagai medium,agar kita sama-sama menjauhi dosa ini.Penulisan ini tidak ada hakcipta kerana semuanya adalah milik Allah dan saya mengalu-alukan sebarang pertambahan keatas artikel ringkas saya ini. Dan Akhir sekali marilah kita sama-sama teruskan kelas Brother Shah...